Keadaan standar didefinisikan sebagai keadaan pada 25
o C
(298.15 K), pada keaktifan satu untuk semua zat dalam sel elektrokimia
pada sel dengan arus nol pada tekanan 1 bar (105 Pa). Untuk reaksi yang
melibatkan ion H
+, keadaan standar adalah pH = 0 (sekitar konsentrasi asam 1 molar).
Dalam
kasus elektrode hidrogen digunakan sebagai potensial elektrode standar,
gas hidrogen 1 atm (aH2 = 1) dikontakkan perlahan dengan elektroda
platinum-hitam yang dibenamkan dalam larutan asam kuat dengan keaktifan,
aH+ = 1. Potentialnya diungkapkan sebagai:
dan menurut definisi E
0
= 0 dalam keadaan standar. Elektroda hidrogen dalam keadaan standar
disebut sebagai elektrode hidrogen standar atau NHE. Walaupun potensial
reduksi biasanya diungkapkan dengan rujukan NHE standar, elektrode
hidrogen sukar ditangani. Oleh karena itu elektrode kalomel jenuh atau
Ag/AgCl digunakan sebagai elektroda rujukan untuk pengukuran
elektrokimia sehari-hari dan potensial percobaan diukur terhadap
elektroda ini atau dikonversi pada nilai NHE. Bila nilai NHE diset
menjadi 0, nilai SCE 0.242 V, dan Ag/AgCl adalah 0.199 V.
Reaksi
redoks terjadi hanya bila pasangan redoks ada dan reaktannya dapat
berupa oksidator atau reduktor bergantung pasangan reaksinya. Kemampuan
relatif redoksnya dapat diungkapkan secara numerik dengan memberikan
potensial reduksi setengah reaksinya, E
0 (Tabel 3.1). Perubahan energi bebas reaksi berhubungan dengan E
0,
n adalah jumlah elektron yang diserahterimakan dan
f adalah konstanta Faraday, 96500 C.mol
-1.
Misalnya, untuk dua reaksi
Tidak berlangsung bebas, tetapi bila H
+
(aq) dan Zn(s) ada, reaksi redoks akan berlangsung. Persamaan yang
menyatakan reaksi yang berlangsung didapat bila reaksi ke-2 dikurangi
dengan persamaan reaksi pertama
Perubahan energi bebas reaksi redoks keseluruhan adalah selisih perubahan energi masing-masing setengah reaksi.
Karena setengah sel pada dasarnya hanya imajiner dan umumnya digunakan sebagai pasangan, perubahan energi bebas ∆G
01 untuk H
+ diset 0. Dalam hal ini karena didapat hasil percobaan ∆G
0 sebesar -147 kJ, maka ∆G
02 bernilai 147 kJ. Potensial E
0 yang berkaitan dengan ∆G
0 setengah reaksi disebut potensial reduksi standar.
Maka
Potensial
standar berbagai setengah reaksi ditentukan dengan menggunakan prosedur
yang mirip dengan yang disebutkan tadi (Tabel 3.1). E
0 reaksi redoks dapat dihitung dengan mengkombinasikan E
0 setengah reaksi ini.
Bila E
0 reaksi redoks positif, ∆G
0
bernilai negatif dan reaksi berlangsung spontan. Akibatnya selain
menggunakan perubahan energi bebas potensial reduksi juga dapat
digunakan untuk menentukan kespontanan reaksi. Semakin besar potensial
reduksi semakin kuat kemampuan oksidasinya. Nilai positif atau negatif
berdasarkan nilai potensial reduksi proton adalah 0, dan harus dipahami
bahwa nilai positif tidak harus berarti mengoksidasi, dan nilai negatif
bukan berarti mereduksi. Deretan yang disusun berdasarkan kekuatan
redoks disebut
deret elektrokimia.
0 komentar:
Post a Comment