I.Pendahuluan

Kenapa banyak sekali terjadi
pohon-pohon besar yang tumbang belakangan ini, terutama di daerah
perkotaan. Perlakuan perawatan apa yang harus dilakukan dan monitoring
seperti apa yang dapat dilakukan agar tumbangnya pohon tersebut dapat
diperkecil dampak negatifnya.
Sebagian orang yang melihat
dampak negative tumbangnya pohon besar, tanpa berfikir panjang dengan
sangat mudah memberikan solusi agar semua pohon besar di pangkas sampai
batas aman, tidak menimpa rumah, mobil, bangunan dll, apa betul
demikian? Mungkin kalau harus seperti akan tinggal sebagian kecil saja
pohon besar yang ada di bogor, karena memang di daerah perkotaan tidak
ada daerah yang leluasa untuk tumbuhnya pohon besar.
Ada pula yang berpendapat bahwa
bila sudah banyak daun yang gugur maka berarti pohon tersebut sudah tua
dan harus segera ditebang atau dipangkas, apakah betul demikian? Coba
kita melihatnya dengan lebih dalam dan lebih komprehensif agar
permasalahan tersebut betul-betul dapat ditanggulangi dengan baik.
II. Ketahanan Pohon di Dalam Menghadapi Terpaan Angin/ Badai
Secara
alami pohon memiliki kemampuan dan ketahanan di dalam meghadapi terpaan
badai. Hal ini merupakan proses evolusi dan adaptasi yang panjang.
Kemampuan dan daya tahan tersebut diwujudkan dalam bentuk morfologi
perakaran yang sangat spesifik dikaitkan dengan morfologi batang dan
tajuk pohon tersebut.
Untuk jenis kelapa yang
mempunyai morfologi tinggi dengan batang yang relatif kecil, elastis
dengan tajuk diujung batang dengan bentuk daun yang panjang dan sempit
sehingga tidak banyak menahan angin, maka karena sistem perakarannya
monokotil (serabut) dan biasanya tumbuh di atas daerah bercadas sehingga
akar-akar kelapa tadi benar-benar mencengkram dengan sangat kuat,
disamping cadasnya sendiri merupakan bebatuan yang sangat keras dan kuat
sehingga pohon kelapa walaupun diterpa badai atau angin yang keras,
maka batangnya saja yang meliuk-liuk tapi tidak menyebabkan pohon
tersebut patah atau rubuh.
Demikian pula dengan jenis pohon
dikotil yang memiliki bentuk percabangan yang banyak dan lebat
menghasilkan pohon yang besar menjulang dengan tajuk berbentuk melebar
seperti payung (tidak semua pohon) Untuk menjaga agar pohon tersebut
tidak tumbang maka secara genetik menumbuhkan akar tunjang yang tumbuh
terus menghujam ke dalam bumi layaknya paku bumi dengan akar-akar
sekunder dan tersier yang bercabang-cabang sebanyak dan selebar tajuk
pohon tersebut. Dengan demikian ada keseimbangan bobot dan juga
metabolisme. Hal inilah yan membuat pohon tidak mudah tumbang diterpa
badai karena kedalaman akar tunjangnya dan cengkaraman akar sekunder dan
tersiernya yang seluas tajuk membuat pohon tersbut cukup kuat
menghadapi badai.
III. Faktor Yang Membuat Pohon di Perkotaan Mudah Tumbang
1.
Pembangunan kota yang sangat cepat menuntut terbentuknya daerah
hunian dan perkotaan yang relatif cepat. Hal ini berdampak pada
pengerjaan komponen fisik kota yang juga harus serba instan dan cepat.
Termasuk juga bagaimana dengan cepat membuat kondisi perkotaan cepat
hijau dan indah. Hal ini membuat para pekerja / pembuat taman berusaha
mewujudkan daerah yang hijau dengan menanam pohon yang sudah besar
dengan sistem putar (cabutan) atau membeli bibit pohon tapi dengan
ukuran yang sudah besar berupa stek batang setinggi 3-4 meter. Dengan
keahliannya maka pohon tersebut dapat ditanam dan dapat tumbuh dengan
baik, tapi apakah mereka memikirkan bagaimana pertumbuhan akarnya
selanjutnya, apakah dapat tumbuh dan menancap dengan kuat ke dalam
tanah. Ukuran batang yang besar tidak sesuai dengan luasan tajuk dan
akar yang ada, misalnya dengan luasan tajuk pohon dengan diameter 3 m,
tapi batang pohon agar kelihatan ekslusif berukuran diameter sekitar
30-40 cm. Hal ini tidak serasi meurut ukuran alamiah. Biasanya untuk
diameter tajuk 3 m cukup batang dengan diameter batang hanya 10-15 cm.
2. Tata letak jalur hijau dan
posisi pohon sering sekali bertumpang tindih dengan kabel PLN dan
sering melampaui batas halaman rumah. Hal ini menyebabkan pohon
seringkali dipangkas cabang dan rantingnya agar tidak mengganggu kabel
PLN dan menutupi halaman rumah bahkan serasahnya mengotori halaman
rumah. Pemotongan cabang dan ranting yang berlebihan akan menyebabkan
ketidak seimbangan antara tajuk dan akar. Bila Banyak cabang dan ranting
yang ditebang akan menyebabkan akar tidak berfungsi dengan baik, dan
hal ini dapat menyebabkan pembusukan bertahap pada akar sehingga lambat
laun akan mengurangi jumlah dan luasan akar. Pada akhirnya akar akan
menyusut menyesuaikan diri dengan jumlah tajuk yang ada, ini merupakan
keseimbangan tajuk dan akar. Berkurangnya jumlah akar menyebabkan
berkurangnya daya cengkram dan cakupan akar. Jumlah akar yang sedikit
sementara ukuran batang yang besar menyebabkan tidak seimbangnya
kemampuan akar dalam menjaga tetap kokohnya batang pohon tersebut. Bila
terjadi angin badai, maka ukuran batang yang besar dan tiupan angin yang
keras tidak mampu ditahan oleh akar yang tinggal sedikit tersebut.
3.
Adanya pembangunan fisik pada bagian dasar/ tanah, seperti
pengaspalan, pembetonan, pondasi bangunan / gedung bertingkat.
Kesemuanya membuat terbatasnya pertumbuhan akar pohon tersebut. Ditambah
lagi dengan sering terjadinya penggalian untuk pekerjaan PAM, PLN,
saluran selokan dll membuat terpotong dan terpangkasnya akar cukup
banyak. Hal ini berdampak sangat serius pada pohon tersebut, walaupun
tidak menyebabkan kematian. Hilangnya sejumlah akar menyebabkan
ketidakseimbangan dalam proses transpirasi. Besarnya penguapan di level
permukaan daun, tidak seimbang dengan suplai air dari dalam tanah
melalui akar.ketidakseimbangan ini menyebabkan rusaknya sistem
kapileritas dan dapat menyebabkan dehidrasi yang serius. Dehidrasi
serius ini akan diantisipasi pohon dengan menggugurkan sejumlah daun,
sehingga lambat laun tajuk juga akan menyesuaikan diri dengan jumlah
akar yang ada. Penyusutan akar dan tajuk/daun ini akan berdampak pada
tidak berfungsi optimalnya batang yang besar tersebut, hal ini akan
menyebabkan sebagian sel-sel atau jaringan batang akan tidak berfungsi
dan lambat laun akan mati. Matinya beberapa sel / jaringan batang akan
menyebabkan pohon tersebut mudah terserang penyakit dan hama. Serangan
hama dan penyakit ini akan berdampak pada fisik berupa cepat growongnya
batang pohon tersebut. Growongnya batang pohon akan berdampak pada
kekuatan pohon dalam menahan serangan badai.
4.
Tidak adanya perawatan untuk pohon-pohon yang telah di tanam.
Pohon-pohon tersebut dibiarkan tumbuh sesuai dengan alamiahnya. Hal ini
tidak akan menjadi masalah bila tidak ada gangguan-gangguan seperti yang
telah diungkapkan. Belum lagi dengan adanya musim kemarau yang
berkepanjangan, juga akan berdampak pada kesehatan pohon. Adanya
gangguan dan hambatan pertumbuhan, karena pemangkasan, pembatasan
pertumbuhan akar dan tajuk, pencemaran lingkungan, kesemuanya akan
menyebabkan pohon akan mengalami percepatan penuaan pohon. Percepatan
penuaan ini didefinisikan dengan semakin banyaknya sel-sel yang tua yang
terdapat di dalam pohon tersebut yang pada akhirnya mendominasi dan
melebihi jumlah sel-sel yang muda. Sel-sel yang tua akanmenghasilkan
metabolit sekunder berupa hormon auksin, zat penghambat dan zat etilen.
Kesemua metabolit tersebut berdampak pada kematian sel-sel tua tersebut.
Semakin banyaknya sel-sel yang mati, maka akan mempermudah
terinfensinya mikroba patogen yang akan menyebabkan busuk, atau
terinfeksinya oleh hama yang menyebabkan growong dll. Pohon-pohon
dengan kondisi demikian lambat laun akan berkurang kemampuan daya
tahannya terhadap terpaan badai.
IV. Antisipasi Agar Pohon Tidak Mudah Tumbang
1.
Penyiapan bibit yang memiliki akar tunjang yang baik, sebaiknya
bibit berasal dari biji. Bila bibit berasal dari stek maka bibit stek
tersebut juga perlu dibuat akar tunjang buatannya agar bibit stek
tersebut memiliki akar tunjang yang nantinya akan dapat memperkuat
berdirinya pohon tersebut
2. Dalam melakukan
pemangkasan sebaiknya tidak bersifat drastis, atau dalam jumlah besar
karena akan berpengaruh pada keseimbangan dalam proses transpirasi dan
metabolisme dalam pohon tersebut. Bila pemangkasan besar tersebut
memang terpaksa dilakukan, maka ketidakseimbangan besar batang dengan
ukuran tajuk atau perakaran perlu mendapatkan perhatian, atau bila perlu
diberi penguatan tambahan, misalnya pemberian pasak penguat, atau tali
baja penguat berdirinya batang dll.
3. Pemangkasan akar pada saat
dilakukan pekerjaan pembangunan sarana PAM, PLN, Selokan dll akan
membuat ketidak seimbangan. Sebaiknya perlu dibantu dengan percepatan
pemulihan pertumbuhan akar-akar baru dengan dibantu dengan memberikan
hormon untuk percepatan pertumbuhan akar.
4.
Sebaiknya semua pihak menyadari pentingnya perawatan pohon besar ini
bila tidak ingin kasus robohnya pohon akan terus berulang. Terutama
pihak-pihak Pemutus kebijakan sebaiknya sudah mulai mengalokasikan
anggaran untuk perawatan pohon besar diperkotaan. Tujuan dari perawatan
adalah untuk :
a. Memperpanjang umur pohon (awet muda)
b. Meningkatkan ketahanan terhadap terpaan bagai
c. Mengurangi persentase rapuhnya batang, cabang dan ranting yang patah atau roboh.
d. Menjaga dominasi sel-sel muda di bandingkan sel-sel tua pada pohon tersebut
e. Membantu mengurangi hambatan pertumbuhan (terutama pada akar) sehingga daya cengkram akar tetap kuat.
5.
Penguatan pada akar, atau pertumbuhan tajuk, atau penguatan dan
pertumbuhan diameter batang perlu kita lakukan, karena hambatan dan
gangguan lingkungan terhadap pohon tersebut sudah diluar kemampuan pohon
tersebut untuk dapat pulih kembali. Dengan membantu dan mempercepat
penyerapan makanan. Dan menambahkan semua kebutuhan pohon tersebut untuk
tumbuh, seperti hormon, vitamin dan pupuk organik dll.
Untuk
masuknya bahan perlakuan dilakukan melalui akar dengan dibantu dengan
membuat lubang-lubang kecil dan dalam sebanyak luasan tajuk (seperti
biopori). Dan contoh ramuannya adalah:
a. Memperkuat akar:
- hormon NAA 0,25 mg/l, hormon IBA 0,25 mg/l , IAA 0,25 mg/l, 2,4D 0.25 mg/l
- vitamin B1 5 mg/l
- vitamin B2 2,5 mg/l
- Vitamin B6 2,5 mg/l
- Vitamin B 12 2,5 mg/l
- Myoinositol 100 mg/l
b. Memperbanyak tajuk
- hormon BAP 0,5 mg/l, hormon kinetin 0,5 mg/l
- vitamin B1 5 mg/l
- vitamin B2 2,5 mg/l
- vitamin B6 2,5 mg/l
- vitamin B12 2,5 mg/l
- Myoinositol 100 mg/l
c. Memperkuat batang, cabang dan ranting
- hormon giberelin 0,5 mg/l, 2,4 D 0,5 mg/l, kinetin 0,5 mg/l
- vitamin B1 5 mg/l
- vitamin B2 2,5 mg/l
- vitamin B6 2,5 mg/l
- vitamin B12 2,5 mg/l
- Myoinositol 100 mg/l
- KNO3 1 g /l
- Packlobutrazol 50 mg/l
Dosis yang diberikan untuk satu
pohon besar bisa mencapai 20 sampai 40 liter di berikan pada
lubang-lubang yang telah dibuat tersebut. Ramuan tersebut merupakan
ramuan spesifik mengarah pada tujuan tersebut, disamping itu tetap perlu
diberi makanan yang bergizi yaitu:
1. Pupuk organik cair lengkap 2 ml/l
2. Pupuk hayati lengkap 2 ml/l
3. NPK yang telah dicairkan 1000 mg/l
4. Sumber energi (tetes tebu / molase) 2 ml/l
Pohon
adalah mahluk hidup, yang mempunyai kemampuan untuk bertahan hidup,
tapi bila tekanan lingkungannya melebihi kemampuan dalam bertahan maka
pohon tersebut akan tumbang. Kita hanya perlu membantu agar pohon
tersebut meningkat kemampuan daya tahannya terhadap terpaan angin. Oleh
sebab itulah maka penanganan pohon bukan hanya sekedar fisik, tapi juga
harus memperhatikan aspek fisiologi pohon tersebut. Pohon sehat, bahagia
dan kita terhindar dari robohnya pohon.
0 komentar:
Post a Comment