Seputar Cobalt (kobalt) dan paduannya

KOBALT DAN PADUANNYA



Mungkin dari teman-teman para pelajar khususnya mahasiswa yang masuk kedalam jurusan Teknik Kimia, Metalurgi, dan jurusan yang berhubungan dengan material alam sangat membutuhkan pengetahuan yang mendasar mengenai karakteristik bahan-bahan/material dari alam. Oleh karena itu, saya memposting beberapa pengetahuan yang saya pelajari di semester yang lalu yaitu ketika di semester 2 pada mata kuliah Pengetahuan Bahan. Berikut ini beberapa materi mengenai kolbalt, karena kebetulan saya ditugaskan untuk mempresentasikan karakteristik kobalt. 
InsyaAllah bermanfaat.
***
Kobalt adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Co dan nomor atom 27. Warna sedikit berkilauan, metalik, keabu-abuan. Penggolongan Metalik Ketersediaan, unsur kimia kobalt tersedia di dalam banyak formulasi yang mencakup kertas perak, potongan, bedak, tangkai, dan kawat. contoh besar dan kecil unsur kimia.
Unsur kimia kobalt juga merupakan suatu unsur dengan sifat rapuh agak keras dan mengandung metal serta kaya sifat magnetis yang serupa setrika. Unsur kimia kobalt adalah batu bintang. Deposit bijih. Cobalt-60 ( 60 Co) adalah suatu isotop yang diproduksi menggunakan suatu sumber sinar ( radiasi energi tinggi).

3.1 Sifat-Sifat Kobalt

a.      Sifat Fisik Kobalt
Sifat fisik Kobalt antara lain sebagai berikut:
·         Melebur pada suhu 14900 C dan mendidih pada suhu 35200 C.
·         Memiliki 7 tingkat oksidasi yaitu -1, 0, +1, +2, +3, +4 dan +5.
·         Kobalt relatif tidak reaktif, meskipun ia larut lambat sekali dalam asam mineral encer.
·         Unsur kimia Kobalt juga merupakan suatu unsur dengan sifat rapuh agak keras dan mengandung metal serta kaya sifat magnetis yang serupa setrika. Unsur kimia Kobalt adalah batu bintang.
·         Logam berwarna abu – abu.





b.      Sifat Kimia Kobalt
Sifat-sifat kimia kobalt antara lain sebagai berikut:
·         Mudah larut dalam asam – asam mineral encer
·         Kurang reaktif
·         Dapat membentuk senyawa kompleks
·         Senyawanya umumnya berwarna
·         Dalam larutan air, terdapat sebagai ion Co2+ yang berwarna merah
·         Senyawa – senyawa Co(II) yang tak terhidrat atau tak terdisosiasi berwara biru.
·         Ion Co3+ tidak stabil, tetapi kompleks – kompleksnya stabil baik dalam bentuk larutan maupun padatan.
·         Kobalt (II) dapat dioksidasi menjadi kobalt(III)
·         Bereaksi dengan hidogen sulfida membentuk endapan hitam
·         Tahan korosi

c.       Sifat Mekanik Kobalt
Penambahan unsur kobalt akan memperbaiki sifat kekerasan baja. Kekerasan  meningkat dan tahan aus serta stabil pada suhu yang tinggi.


3.2 Proses Pembuatan Kobalt
Unsur cobalt di alam selalu didapatkan bergabung dengan nikel dan biasanya juga dengan arsenik. Mineral cobalt terpenting antara lain Smaltite (CoAs2), cobalttite (CoAsS) dan Lemacite ( Co3S4 ). Sumber utama cobalt disebut “Speisses” yang merupakan sisa dalam peleburan bijih arsen dari Ni, Cu, dan Pb.
Unsur cobalt diproduksi ketika hidroksida hujan, akan timbul hipoklorit sodium ( NaOCl) . Berikut reaksinya :
2Co2+(aq) + NaOCl(aq) + 4OH-(aq) + H2O 2Co(OH)3(s) + NaCl(aq)
Trihydroxide Co(OH)3 yang dihasilkan kemudian dipanaskan untuk membentuk oksida dan kemudian ditambah dengan karbon sehingga terbentuklah unsur kobalt metal. Berikut reaksinya :
2Co(OH)3 (heat) Co2O3 + 3H2O
2Co2O3 + 3C 4Co(s) + 3CO2(g)


3.3 Logam Paduan Kobalt
1. Nikel dan Paduan Kobalt
·         Merupakan rangkaian buat bahan pesawat
·         Tidak mudah korosif
·         Kobal selalu terdapat bergabung dengan Nikel dan biasa juga dengan arsen. Sumber utama kobal adalah ‘ speisses “, yang merupakan sisa dalam peleburan bijih arsen dari Ni, Cu, Pb.
2. Alloy
Alloy adalah paduan kobal-based dengan kekuatan yang sangat baik suhu tinggi dan ketahanan oksidasi yang baik untuk 2000 ° F (1093 ° C). Tingkat krom tinggi ditambah dengan penambahan kecil lantanum menghasilkan skala yang sangat ulet dan protektif. paduan ini juga memiliki ketahanan sulfidasi baik dan stabilitas metalurgi yang sangat baik ditampilkan oleh keuletan baik setelah terlalu lama terkena suhu yang tinggi.


3.4 Penggunaan kobalt di Industri
1.      Radioisotop dalam industri.
2.      Kobal-60: Digunakan untuk sterilisasi gamma, radiografi industri, kepadatan dan ketinggian mengisi.
3.      Industri mobil memakai paduan bahan kobalt.
4.      Paduan baja dan kobalt banyak digunakan untuk konstruksi pesawat terbang atau konstruksi yang harus tahan panas dan tahan aus.

Logam Cobalt sebenarnya dibutuhkan manusia dalam jumlah yang sangat sedikit untuk proses pembentukan butir darah merah. Cobalt (Co) dalam jumlah tertentu dibutuhkan tubuh melalui Vitamin B12 yang masuk ke tubuh manusia

3.5 Tingkat Bahaya Kobalt
1.      Toksisitas kobalt cukup rendah dibandingkan dengan logam lain dalam tanah.
2.      Hewan diberikan kobalt klorida perorally atau melalui suntikan menunjukkan konsentrasi yang lebih tinggi dalam hati, dengan konsentrasi agak rendah di ginjal dan limpa.
3.      Kobalt garam terhirup menyebabkan iritasi pernafasan mungkin menyebabkan oedema paru (pneumonia kimia) pada hewan.
4.      Cobalt (Co) dalam jumlah yang besar yang masuk ke dalam tubuh akan merusak kelenjar gondok, sel darah merah menjadi berubah, tekanan darah menjadi tinggi, pergelangan kaki menjadi bengkak, penyakit gagal jantung, sesak nafas, batuk-batuk dan kondisi badan yang lemah.

3.6 Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Kobalt
Wabah keracunan Cobalt pernah terjadi di Amerika tahun 1964-1966 di kota Nebraska dan Ohama. Masyarakat kedua kota tersebut mengalami gagal jantung. Penyebabnya adalah beberapa Industri menggunakan Cobalt (Co) dalam proses produksi misalnya : produksi minuman kaleng.
Cara pencegahannya dan penanggulangan yang dapat dilakukan terhadap pencemaran kobalt adalah:
·         Melakukan pengolahan terhadap air limbah yang mengandung logam Co sehingga aman dibuang ke lingkungan.
·         Menanam tanaman eceng gondok di badan air yang tercemar oleh logam Co.
·         Melakukan pengolaham kembali atau recovery.

0 komentar: